Sumber: BLOG BANG JAL |
BLOG BANG JAL || Mimpiku tidak begitu indah malam itu, tidurku pun tidak begitu nyenyak karena aku harus memaksa mata untuk terpejam agar kondisi tubuh tetap fit ketika pergi ke sawah esok harinya. Karena udara yang panas membuat tubuhku lengket oleh keringat lantas aku membuka jendela dan tak bisa dielak nyamukpun datang untuk menyempurnakan ketidakpuasan tidurku.
Seakan dalam mimpi diantara sadar dan tidak, satu hentakan bumi membuat mataku terbelalak selanjutnya diiringi oleh gempa yang tidak karu-karuan. "Mungkin ini kiamat" pikirku, betapa tidak ? Aku langsung melindungi kepalaku dengan kedua tanganku untuk siaga kadang-kadang tembok rumahku juga bisa rubuh. Proses terjadinya gempa yang sangat sulit untuk diceritakan membuat semua orang panik dan berhamburan keluar rumah. Dalam kegelapan semua orang mencari pintu keluar untuk menjauh dari bangunan agar tidak tertimpa. Tangisan, zikir, tahlil, semua kalimat-kalimat taubat terucap dari mulut semua orang agar sudi kiranya Allah mengampuni dosa-dosa hamba.
Dua menit sebelum azan subuh, sejenak kami tercengang di halaman rumah sambil berzikir berdoa agar dilindungi dari segala macam bahaya, melihat banyak orang yang berbondong-bondong pergi keluar rumah untuk mengungsi kami pun ikut serta. Dengan persiapan seadanya yang hanya memikirkan keselamatan jiwa menuju ke mesjid kecamatan untuk berkumpul serta berjaga-jaga dari gelombang tsunami,
Kami sekeluarga sangat bersyukur karena jiwa, rumah tidak menjadi korban dalam bencana ini dan kami tentu juga bersedih karena saudara-saudara kami yang tidak seberuntung keluarga kami. Bencana ini banyak menelan korban jiwa yang tertimbun bangunan. LAHAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH !!!
Sumber: BMKG.go.id |
Faktor dan Tempat Pengungsian Penduduk
Sebagai masyarakat Islam kami percaya bahwa mesjid adalah rumah Allah, Mesjid adalah tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan oleh karena itu sebagian besar warga memilih mesjid untuk menjadi lokasi pengungsian, sama seperti bencana yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 silam, mesjid dan orang yang berada di dalam Mesjid tidak menjadi korban bencana gempa dan tsunami dulu, maka tak heran kalau masyarakat juga mengambil inisiatif yang sama.
Listrik padam, air bersih mati. Kami mengandalkan sumur-sumur untuk mandi, berwudhu, dan keperluan lainnya. Kami juga mengharapkan bantuan sosial seperti makanan untuk bertahan di pengungsian dalam jangka beberapa hari, karena warga takut tinggal dirumah.
ABANGJAL Media mengucapkan belasungkawa kepada semua korban yang meninggal dalam bencana ini, semoga mereka ditempatkan pada tempat yang baik di sisi Allah. ABANGJAL Media juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada semua pihak yang ikut membantu masyarakat Pidie Jaya baik dari segi mengirim bantuan maupun doa keselamatan, semua itu hanya Allah yang mampu membalas kebaikan anda semua.
Mohon maaf apabila ada kekeliruan dalam menulis artikel ini, saya juga termasuk warga Pidie Jaya yang merasakan goncangan dahsyat itu, saya kehabisan kata-kata untuk menulis artikel ini. Untuk informasi gempa selengkapnya silahkan buka link berikut : GEMPA PIDIE JAYA
Tag, Korban gempa pidie jaya aceh, pusat gempa, gempa hari ini, gempa terkini, video gempa pidie jaya.
Terimakasih telah berkunjung.
Komentarlah yang sesuai dengan pembahasan.
Anda juga bisa memberikan kritik, saran dan masukan lainnya.
Dilarang keras membagikan link pada komentar !!!
DIMOHONKAN untuk menuliskan keyword tentang artikel pada komentar !!!
Terimakasih !!!